sejatinya kampus adalah tempat belajar, namun tak jarang kisah cinta dan kekaguman mewarnai cerita kampus, tapi sebagai pelajar yang baik sudah selayaknyalah kita menghargai Guru/Dosen kita layaknya orang tua kita sendiri, dimana kita harus menghormati dan beretika kepada dosen atau guru layaknya orang tua kita :)

 Kampus sejatinya adalah tempat untuk kita menimba ilmu, namun tak jarang banyak sekali orang-orang yang bertemu jodohnya dikampus, entah itu teman ataupun dosen mereka, namun ada juga yang sekedar mengagumi, saya rasa itu hal yang lazim, kagum kepada Dosen ataupun teman sekampus.Mahasiswa yang cantik-cantik dan ganteng- ganteng, yang sholeh dan sholeha menurut saya juga jadi faktor penyemangat belajar. Lalu bagaimana dengan yang tidak keren??





Maafkan saya yang tak pernah keren. Menunduk, lurus dan cepat, seperti itulah cara saya berjalan. Secara psikologi yang diungkapkan dibeberapa literatur di google orang yang berjalan menunduk adalah orang yang pemalu dan tidak percaya diri.
Buy the way,,,, bukan berarti saya pemurung dan gak PD’an, saya PD kok, tapi pada saat belajar saja. Rasa percaya diri saya memang meningkat  pada saat belajar, kenapa saat belajar?? karena pada saat kita belajar orang-orang tak terlalu memperhatikan penampilan, dan penampilan yang kurang baikpun akan tertutupi dengan aktifnya kita dikelas, apalagi kalau dosennya cakep, masih muda dan single, hahahaha semangat 45 belajarnya.
Saya pernah mengalami ini. bagaimana dengan kalian??? Nah kebetulan waktu itu ada dosen baru yang masih single, ganteng sholeh pula.. sayang nya cuek minta ampun, coooooooool banget kaya cowo-cowo korea. Hahahahahahaha
Hehehhehehe saya berjuang sekuat tenaga harus jadi yang paling aktif dan kritis di kelas biar itu Bapak Dosen ingat terus dengan saya, Dosen yang seperti ini sudah pasti banyak sekali yang suka, ini sudah jelas sekal terlihat karena setiap belajar bangku depan selalu dipenuhi dengan cewe-cewe cantik. Lalu pertanyaannya bagaimana dengan saya yang biasa-biasa saja???
Saya tak pernah duduk dibangku depan karena sudah penuh setiap kali pelajaran beliau hahahahha,, tapi saya juga gak pernah genit tidak pernah chat, sms, mesenger ataupun berkirim email yang gak penting, ataupun menyapa duluan, gak dunk,, NO WAY it’s not me guys!!!! Kita kan cewe hahahahahaha

Bukan gitu caranya mendapatkan perhatian dari dosen, lagi pula hargai, dosen/guru kita. Dosen ataupun guru itu sama halnya dengan orang tua, dilarang kecentilan!!! Nah terus gimana sama murid yang berjodoh dengan dosen ataupun guru?? Itu lain cerita hahahahah yang penting caranya bener,, tunjukan caramu yang elegant ^_^.
Pertanyaan lagi, apakah saya berhasil?? Berhasil guys,, waktu lagi diruangan dosen pas Bapaknya ngeliat saya beliau langsung bilang, Densi temen-temen kamu udah datang?
“maaf pak densi hari ini mata kuliah sama bapak sugeng”
Owh iya, saya lupa jawab Pak dosen ganteng.kakakakakakakkakaka (dalam hati seneng banget yesss bapaknya ingat aku,,,wakakakakakakakakkakak) wah alhamdulillah senang sekali Bapaknya ingat saya guys,, Senang bukan kepalang karena Bapak ini termasuk dosen yang cuek dan cool.
Saya tak pernah duduk didepan kelas sewaktu pelajaran beliau karena bangku depan sudah dipenuhi dengan murid-murid yang cantik,,, bisa di ingat saja sudah Alhamdulillah,, rasa semangat belajarpun makin membara hehehehehehe.... seperti kata guru kimia saya waktu SMA Pak Karsono bilang, perempuan dan laki-laki itu seperti ion positif dan negatif kedua saling tarik menarik tapi belum tentu punya ikatan. tapi bukan berarti saya ingin memiliki ya,, sekali lagi guru/dosen itu orang tua kita. Saya hanya mengagumi dan hanya menginginkan beliau ingat dengan saya, nah begitulah cara saya mengagumi seorang pendidik J

Betigulah kalau kita semangat belajar, akan ada banyak orang yang suka, akan ada banyak teman yang kita dapatkan tapi ingat teman yang harus paling kamu percaya adalah yang menggenggam tanganmu ketika kamu terjatuh J


Menjadi murid yang aktif memang menyenangkan. Saya selalu teringat kata-kata teman saya saat kami di SMP gini kalimatnya “ kalau kita pintar nanti banyak yang suka” hahahahah ini kata-kata teman saya Rian saputra yang sekarang tinggal di Germany,, wahhhhh hebat ya bisa jadi TKI di jerman, hahahahha maaf-maaf bukan TKI tapi sekarang dia sudah menetap di jerman waduuuh kerennya uyyyyyyy hahahhaha. Sangat menginspirasi kami yang saat ini ketinggalan jauh dibelakang kakakakakakakaak
Ada begitu banyak teman yang sudah sukses, tapi setiap orang pasti memiliki indikator sukses tersendiri, tapi terus berusaha menjadi lebih baik, belajar lagi, jangan cepat berpuas diri insya Allah kita akan menjadi lebih baik, yang namanya belajar tak pernah mengenal usia, status, pendidikan, umur, suku, ras dll. Hanya saja kita perlu menundukan ego kita untuk belajar ke yang lebih muda ataupun yang pendidikannya jauh dibawah kita. Kenapa demikian? Karena pendidikan yang terbaik adalah berdasarkan pengalaman, mereka yang mengalaminya secara langsung, bukan kah Einsten tak menyelesaikan pendidikannya?? Tapi bukan berarti sekolah formal tak penting, jangan menyalah artikan ya,, sekolah penting, sekolah yang saat ini ada akan lebih memudahkan kita untuk mengakses ilmu pengetahuan, tapi kita juga tak boleh terpaku hanya dengan menerima saja pelajaran disekolah, bereksplorasilah keluarlah, cari tau dan bertanya
Kita hanya perlu menundukan ego dan gengsi. Tak hanya nekat tapi juga tekat dan tak ada kata terlambat. Teruslah merasa hijau, teruslah belajar karena belajar seumur hanyat, sampai akhir menutup mata J.
Dan semoga tulisan ini dapat sedikit memotivasi diri dan juga teman-teman, semoga kita selalu bersemangat dalam menuntut ilmu namun tetap menjaga etika, semoga hal ini bisa terlualang di tempat yang berbeda dan memberikan manfaat untuk lebih banyak orang amin J
Terimakasih sudah di baca.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suara Dilema Pinggiran Rimba

Nikmatnya Merantau